Ustaz Abdul Somad atau UAS mengecam keras dugaan aliran sesat yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun dan meminta agar Panji Gumilang ditangkap.
UAS sangat marah dengan ajaran yang disampaikan oleh pondok pesantren melalui video ceramahnya.
UAS merasa marah dan mengatakan, “Yahudi bodoh! itu salah!” dengan nada yang kesal.
UAS meminta agar Panji Gumilang, yang merupakan pemimpin pondok pesantren Al-Zaytun, segera ditangkap dan diproses secara hukum.
“Sudah mendapatkan video tersebut? Saya sudah memilikinya. Orang ini seharusnya ditangkap karena dianggap sebagai pengikut Yahudi,” ujarnya.
UAS merasa heran melihat bahwa masih ada orang tua yang bersedia menyekolahkan anak mereka di pesantren tersebut.
Ulangan Akhir Semester (UAS) menyarankan agar masyarakat lebih cermat dalam memilih lokasi yang sesuai untuk memberikan pendidikan agama yang benar kepada anak-anak mereka.
Disarankan untuk tidak menempatkan anak di sebuah bangunan yang megah karena bisa saja aliran kepercayaan yang diajarkan di sana sesat. Bahkan bisa terjadi, tuan syekh yang mengajar di masjid mengajarkan anak-anak lagu-lagu Yahudi.
Gubernur Ridwan Kamil telah membentuk sebuah tim investigasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap situasi yang sedang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Sebuah tim dibentuk setelah adanya rapat khusus yang melibatkan pemerintah Provinsi Jawa Barat, MUI, Kemenag, ormas Islam, serta tokoh ulama.
Pada Senin (19/6), Ridwan Kamil menjelaskan bahwa MUI, ormas Islam, dan Kesbangpol telah mengadakan rapat untuk membentuk tim investigasi yang akan bekerja selama tujuh hari. Hal ini dilakukan dengan hati-hati, keadilan, dan tabayun. Saat ini, masih perlu memberikan ruang untuk proses investigasi tersebut.
Apabila tim investigasi menemukan pelanggaran di Pondok Pesantren Al-Zaytun, baik yang berhubungan dengan agama maupun hal lain, maka pesantren tersebut akan diambil tindakan hukum.
Kang Emil menyatakan bahwa jika terdapat pelanggaran dalam fikih syariat dan kelalaian dalam norma hukum administratif, maka akan ada tindakan yang diambil secara administratif dan hukum. Hal ini untuk memastikan bahwa semua orang taat pada hukum dan terhindar dari pelanggaran.
Sejumlah berita mengenai Ponpes Al-Zaytun dan Ustaz Abdul Somad menjadi sorotan. UAS mengecam ajaran sesat yang diduga diajarkan di Ponpes Al-Zaytun, dan menuntut pemilik Ponpes untuk ditangkap. Sementara itu, pemimpin Ponpes Al-Zaytun menimbulkan kontroversi dengan pernyataannya bahwa masjid adalah tempat orang putus asa. UAS sendiri juga menjadi kontroversial karena perjalanan cintanya yang memutuskan hubungan dengan istri pertama dan menikahi gadis belia. Terakhir, UAS memberikan penjelasan mengenai peringatan Nuzulul Quran yang disebut sebagai bidah.