Seorang polisi dari Polda Lampung mengalami serangan dari sekelompok geng motor yang membawa senjata tajam di Jalan Soekarno Hatta, Sukarame, Bandar Lampung ketika ia hendak pulang ke rumahnya.
Pada hari Jumat tanggal 23 Juni 2023, terdapat laporan dari detikSumbagsel bahwa seorang polisi bernama Bripka Rimbawan Agung yang bertugas di Ditsamapta Polda Lampung diserang. Insiden tersebut terjadi ketika Rimbawan sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di daerah Way Kandis, Tanjung Seneng, Bandar Lampung setelah selesai menjalankan tugasnya.
Saat berada di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Sukarame, tepatnya di bawah Flyover Sukarame, Agung dihadang oleh geng motor bersenjata tajam. Di sana, dia menjadi korban serangan mereka.
Seseorang yang mengaku sebagai anggota Polri dianiaya secara fisik karena kalah jumlah. Setelah itu, dia melarikan diri ke Rumah Sakit Imanuel Way Halim.
Setelah dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Wakil Direktur Samapta Polda Lampung, AKBP Andy Siswantoro mengakui kebenarannya dan masih dalam tahap penyelidikan.
“Saya ingin memastikan kondisi anggota saat ini dan melihat kronologi kejadian,” ujar dia pada Kamis (22/6).
Andy mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Polsek Sukarame terkait insiden tersebut. Dia menambahkan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan polsek terlebih dahulu untuk mengetahui situasinya, karena mereka masih melakukan penyelidikan.
Anda bisa membaca informasi lebih lanjut di halaman ini.
Simak juga video ‘Kelompok Motoris Nakal di Tasikmalaya Dikepung oleh Penduduk Setempat’ yang menunjukkan aksi ugal-ugalan para berandal motor di wilayah tersebut.
Tidak dapat mengubah teks tersebut karena itu hanya merupakan penjelas
Di Lampung terjadi beberapa peristiwa yang menghebohkan. Salah satunya, seorang remaja putri diperkosa oleh dua ayah tirinya. Selain itu, empat pemuda juga melakukan kejahatan dengan merayu seorang siswi SMP dengan minuman keras, dan kemudian memperkosanya. Kejahatan seksual terhadap perempuan juga terjadi pada 24 korban TPPO, namun mereka sudah dipulangkan ke NTB.
Di sisi lain, pelarangan jual gabah keluar Lampung dinilai dapat membunuh ekonomi petani dan tidak sesuai dengan UU Pangan. Selain itu, pemenang tender perbaikan jalan Lampung juga dianggap kontroversial karena alamatnya fiktif. Meskipun demikian, pemerintah akan memperbaiki jalan yang rusak di daerah tersebut dengan dana sebesar Rp 14,9 triliun mulai bulan Juni.