Setelah mendengar keluhan dari warga, Gubernur Jawa Tengah yang juga calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, menghubungi pejabat Pemprov DKI Jakarta. Ia melakukan tindakan ini setelah melakukan blusukan di pasar di Jakarta Utara.
Ketika berhadapan dengan Ganjar, para pedagang di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakut, mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai biaya retribusi bulanan yang terlalu tinggi. Mereka juga mengeluhkan rendahnya kunjungan pelanggan ke pasar, karena kalah bersaing dengan penjualan online.
Salah satu penjual mengatakan kepada Ganjar Pranowo bahwa pasar kita ini sangat sepi pengunjungnya, Pak.
“Wow, ini benar-benar penuh sesak,” balas Ganjar.
Hal ini terjadi karena ada seorang ayah di sini. Saat dia turun ke lapangan sendirian, dia melihat bahwa tempatnya sepi.
Ganjar bertanya, “Mengapa sunyi?”
“Saya sebagai penjual baju mengalami kekalahan dalam bisnis online. Sejak munculnya pandemi Corona, saya beralih ke bisnis makanan,” ujar penjual tersebut.
Ganjar tiba-tiba mengambil telepon genggamnya dan mencoba menghubungi Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Namun, Heru Budi sedang hadir di sebuah acara pernikahan dan tidak dapat berbicara lama-lama.
Kemudian, Ganjar menghubungi Joko Agus, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, untuk mengungkapkan keluhan dari warga tersebut.
Saat ini saya berada di Pasar Anyar Bahari, masalah pertama yang mereka hadapi adalah kesulitan dalam pembayaran retribusi. Apakah ada kemungkinan untuk meringankannya?” kata Ganjar kepada Joko melalui telepon.
“Ya,” balas Joko.
Ganjar mengatakan bahwa ada konter KJP pangan murah yang kembali dibuka di Pasar Anyar Bahari.
Joko mengajukan permintaan agar koordinator pasar bisa bertemu langsung dengannya. Para warga pun merasa gembira mendengar jawaban dari Joko yang mendapatkan telepon dari Ganjar.
“Oke, nanti minta dia untuk datang menemui saya di tempat tertentu,” ucap Joko.
Ganjar menjawab bahwa dia akan memberikan nomor orang tersebut, dan akan meminta staf Bapak untuk meneleponnya agar bisa bertemu.
Setelah berbicara dengan penduduk, Ganjar menjelaskan mengapa ia pergi ke pasar itu. Dia juga menjelaskan mengapa ia menelepon Heru Budi dan Joko.
Saya hanya diajak teman-teman untuk berbicara di pasar ini dan saya ingin mereka menyampaikan apa adanya, tanpa mengubah-ubah. Ada satu hal, yaitu tentang cara membayar restribusi yang terasa berat jika bulanan. Hal kedua adalah soal harga pangan yang murah, sekarang tidak ada, karena dulu ada masalah kriminalitas. Masyarakat ingin pelaku kriminal dihukum, tetapi jangan sampai toko-tokonya ditutup. Itulah masukan yang diberikan.
Kemudian, saya menghubungi Pak Gubernur, PJ, karena ada acara pernikahan. Syukurlah saya bisa terhubung dengan Pak Joko, Sekda, yang juga teman saya dari Jawa Tengah yang sudah saya kenal lama. Alhamdulillah, tadi saya mengungkapkan hal tersebut dan memberikan nomor telepon agar dapat dihubungi lebih lanjut. Mungkin ini hal yang kecil bagi publik, mungkin terlihat sepele, tetapi ini adalah hal yang perlu diurus untuk masyarakat yang sedang menghadapi situasi seperti ini,” tambah Ganjar.