Setelah putusan Pengadilan Tinggi Pemilihan Brasil, Jair Bolsonaro, mantan presiden Brasil, dihukum larangan berpolitik selama delapan tahun.
Berdasarkan laporan AFP, pada hari Sabtu tanggal 1 Juli 2023, keputusan ini diumumkan pada hari Jumat tanggal 30 Juni waktu setempat. Seorang mantan presiden yang berhaluan kanan dilarang terlibat dalam politik selama delapan tahun karena klaimnya yang tidak berdasar mengenai kelemahan keamanan dalam sistem pemilihan negara.
Bolsonaro mengemukakan klaim ini sebelum ia kalah dalam pemilihan tahun lalu.
Sebuah pengadilan yang terdiri dari tujuh hakim telah memutuskan bahwa Bolsonaro, yang berusia 68 tahun, telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu, dia juga diduga menyalahgunakan media pemerintah dalam membuat tuduhan-tuduhan.
Pada hari Senin, sebuah pengadilan yang terdiri dari tujuh hakim di Brazil telah memutuskan bahwa Presiden Jair Bolsonaro telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Keputusan ini menjadi pukulan keras bagi pemimpin kontroversial yang telah memimpin negara tersebut sejak tahun 2019.
Dalam sidang yang berlangsung selama beberapa minggu, hakim-hakim itu menyimpulkan bahwa Bolsonaro secara sengaja melanggar prinsip-prinsip demokrasi dan hukum dengan tindakan-tindakannya. Selain itu, dia juga diduga menyalahgunakan media pemerintah dalam melakukan tuduhan-tuduhan yang merugikan lawan-lawannya.
Bolsonaro, yang berusia 68 tahun, telah menjadi target kritik keras dari berbagai pihak sejak awal masa jabatannya. Kebijakan-kebijakannya yang kontroversial, termasuk kebijakan lingkungan yang longgar dan perlakuan yang diskriminatif terhadap minoritas, telah memicu protes massal di seluruh negara.
Namun, pengadilan ini merupakan langkah penting dalam menegakkan keadilan dan membatasi kekuasaan presiden. Hakim-hakim yang terlibat dalam sidang tersebut telah menunjukkan keberanian dan integritas mereka dalam melawan penyalahgunaan kekuasaan.
Dalam putusannya, pengadilan juga menyerukan tindakan hukum yang tegas terhadap Bolsonaro. Mereka berharap bahwa langkah ini akan mencegah terjadinya pelanggaran serupa di masa depan dan memperkuat sistem demokrasi negara.
Reaksi terhadap keputusan pengadilan ini bervariasi di seluruh Brazil. Para pendukung Bolsonaro mengkritik keputusan tersebut sebagai upaya politik untuk menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis. Namun, para kritikusnya melihat keputusan ini sebagai langkah yang diperlukan untuk memperbaiki situasi politik yang semakin memburuk di negara itu.
Sementara itu, Bolsonaro belum memberikan komentar resmi mengenai keputusan pengadilan ini. Namun, beberapa sumber melaporkan bahwa presiden tersebut berencana untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Perkembangan ini akan memainkan peran penting dalam politik Brazil dan masa depan kepemimpinan Bolsonaro. Apakah pengadilan ini akan menghasilkan perubahan signifikan dalam pemerintahan atau hanya menjadi episode kontroversial lainnya dalam sejarah politik Brazil, hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.
Dengan keputusan tersebut, Bolsonaro tidak akan bisa menjadi calon presiden pada tahun 2026.
Tetapi, pengacara Jair Bolsonaro menyatakan bahwa mereka akan mengajukan banding terhadap keputusan itu.